METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LOKASI JUALAN TERHADAP
PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JOHAR SEMARANG

A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan kegiatan usaha terutama kegiatan pedagang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kemampuan pedagang, lokasi, modal, kondisi organisasi perusahaan.

Pada awal kegiatan usaha selain modal, masalah pemilihan lokasi juga sangat penting karena lokasi yang sangat strategis akan mendukung kegiatan usaha khususnya kegiatan perdagangan.
Pemilihan lokasi tidak hanya timbul pada waktu awal kegiatan usaha saja, tapi pada saat kegiatan usaha tersebut sudah berjalan, karena berkembangnya usaha, berubahnya adat kebiasaan penduduk dan berpindahnya pusat-pusat perdagangan dan lain-lain.
Tujuan dan penentuan lokasi yang tepat dalam kegiatan usaha agar tercapai efisiensi sehingga akan memperoleh pendapatan yang meningkat bagi para pedagang.
Bagi para pedagang pemilihan lokasi yang tepat adalah yang dekat dengan pasar sasaran, sehingga dapat melakukan hubungan langsung dengan konsumen. Pedagang dapat langsung tahu kebutuhan konsumen dan dapat memenuhinya. Dengan lokasi yang strategis akan dapat memperoleh keuntungan bagi pedagang, sebaliknya lokasi yang tidak tepat akan dapat mengalami kemunduran. Lokasi yang strategis antara lain karena tempatnya yang mudah di jangkau oleh konsumen, sehingga lebih di senanagi.
Salah satu lokasi yang strategis bagi para pedagang adalah Pasar. Secara ekonomis pengertian pasar adalah keseluruhan pemintaan dan penawaran akan suatu barang atau jasa tertentu. Pasar adalah tempat yang di beri batas tertentu terdiri atas halaman / pelataran, bangunan berbentuk loos dan atau kios dan bentuk lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan khusus di sediakan untuk pedagang.
Pemerintah Kabupaten Semarang membentuk Kantor Pengelolaan Pasar yang mempunyai tugas pokok antara lain mengelola pasar-pasar milik pemerintah dan menyediakan tempat yang sehat dan memenuhi syarat untuk berjualan dan berbelanja bagi masyarakat.
Salah satu lokasi pasar yang dikelola oleh Kantor Pengelolaan Pasar adalah Pasar Johar yang letaknya diwilayah Kecamatan Semarang Selatan. Tetapi kenyataan yang ada sekarang di depan pasar yang seharusnya untuk halaman parkir di gunakan untuk berjualan. Sebelah barat dan timur pasar yaitu sepanjang trotoar / badan jalan sampai lampu merah masih banyak orang berjualan. Akibatnya lalu lintas terganggu bahkan macet. Tim Ketertiban dari Kantor Pengelolaan Pasar sudah menertibkannya malah dibantu oleh Satpol PP berhasil tertib sebentar, tetapi kemudian semrawut lagi. Banyak pedagang yang lebih senang berjualan di luar pasar.
Mereka para pedagang yang berjualan di luar pasar memilih tempat yang sangat strategis, merupakan area yang tepat karena mudah dijangkau sehingga banyak pengunjung yang mau membeli barang dagangannya, dengan banyaknya barang yang terjual, akan meningkatkan pendapatan pedagang. Padahal berdasarkan pengamatan di pasar johar ditemukan para pedagang yang jualannya berlokasi diluar pasar jumlah pembelinya sedikit, sehingga pendapatan yang diterimanya sedikit.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan adalah " Bagaimana pengaruh lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Johar?".

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini Penulis membatasi permasalahan dengan hanya menganalisa pengaruh lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Johar yaitu Pedagang yang lokasi jualannya di luar Pasar Johar. Sedangkan factor - factor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan di Pasar Johar adalah untuk mengetahui pengaruh lokasi jualan terhadap pedagang di Pasar Johar.
Sedang kegunaan penelitian ini adalah:


1. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan pengembangan ilmu yang . didapat dari bangku kuliah dalam penerapannya secara langsung sesuai dengan permasalahannya yang diteliti.

2. Bagi Kantor Pengelola Pasar
Sebagai saran dan pertimbangan dalam pengambilan Keputusan Kantor Pengelolaan pasar masalah perilaku pedagang di Pasar Johar.

3. Bagi Fakultas
Sebagai tambahan referensi suatu karya ilniiah dan sekaligus sebagai kajian lebih lanjut terutama bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi.

E. Landasan Teori
Pemilihan lokasi usah sangat penting, tidak hanya timbul pada awal kegiatan usaha saja tapi pada saat kegiatan usaha tersebut sudah berjalan, terutama dalam situasi persaingan.
Menurut T. Hani Handoko (2000: 65 - 66) bahwa dalam situasi persaingan faktor lokasi dapat menjadi faktor kritis yang membuatnya sangat penting. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasioanal) jangka pendek maupun jangka panjang dalam hal ini akan meningkatkan daya saing perusahaan. Tanpa perencanaan lokasi yang tepat, perusahaan akan mendapatkan kesalahan -kesalahan yang akan mengakibatkan perusahaan akan beroperasi tidak efisien dan efektif. Misalnya perusahaan memilih berlokasi di kawasan industri jauh di luar kota, padahal produk perusahaan harus cepat sampai ke tangan konsumen, maka perusahaan harus membayar biaya distribusi yang sangat besar.
Tujuan dari pemilihan lokasi yang tepat adalah agar dalam kegiatan usaha tercapai efisiensi sehingga akan memperoleh pendapatan yang meningkat bagi para pedagang.

1. Lokasi jualan
a. Pengertian lokasi jualan
Lokasi jualan terdiri dari kata lokasi dan jualan. Lokasi berarti tempat atau letak dan lokasi usaha berarti tempat secara fisik. Menurut Darwin lokasi adalah letak mata usaha atau perusahaan yang mempengaruhi banyak aspek dalam perusahaan. Sedangkan jualan berarti berdagang atau berjualan sesuatu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi jualan adalah tempat usaha dimana seseorang atau perusahaan berdagang atau berjualan sesuatu.
Selanjutnya lokasi jualan berarti juga lokasi usaha karena mempunyai pengertian yang sama yaitu sebagai tempat usaha dimana dalam penelitian ini dipertegas bahwa tempat usaha tersebut digunakan untuk berdagang atau berjualan sesuatu.

b. Faktor - faktor lokasi usaha
Agar dalam menentukan lokasi usaha mendapatkan lokasi yang tepat sehingga pengunjung banyak dan mau membeli, maka perlu diperhatikan beberapa faktor. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

1) Sasaran perdagangan
2) Kemudahan Distribusi
Kemudahan mencapai dan keluar dari lokasi sangat menentukan jumlah pengunjung.
3) Penentuan area atau Tampat usaha
Pembeli umumnya lebih menyukai tempat berjualan banyak di satu tempat.
4) Kondisi sosial dan lingkungan daerah sekitar

c. Langkah - langkah Pemilihan Lokasi
Adapun langkah - langkah dalam pemilihan lokasi usaha adalah sebagai berikut:

1) Memilih wilayah atau daerah secara umum. Untuk memilih wilayah atau daerah secara umum, ada 5 faktor yang menjadi dasar antara lain:
a) Dekat dengan pasar
b) Dekat dengan bahan baku
c) Tersedianya fasilitas pengangkutan
d) Terjaminnya pelayanan umum
e) Kondisi iklim dan lingkungan yang menyenangkan
2) Memilih masyarakat tertentu di wilayah yang dipilih pada tingkat pemilihan pertama untuk ini pilihan didasarkan 5 faktor antara lain:
a) Tersedianya tenaga kerja yang cukup dalam jumlah yang diperlukan.
b) Tingkat upah yang lebih murah
c) Adanya kerja sama yang baik sesama usaha yang ada.
d) Peraturan daerah yang menunjang.
3) Memilih lokasi tertentu

d. Alternatif Pemilihan Lokasi
Sebelum menentukan lokasi untuk usaha, pengusaha dapat mempertimbangkan beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk tempat usaha, (Teori Pengambilan Keputusan : TPK):

1) Lokasi di Tengah Kota

Lokasi ini biasanya berada di sekitar pusat bisnis suatu kota. Tempat usaha di tengah kota mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:

a) Akses tranportasi umum mudah.
b) Banyak macam jenis took dan image area perdagangan yang baik.
c) Dekat dengan sumber-sumber komersial dan finansial.
Kekurangannya adalah:
a) Tempat pakir kurang memadai
b) Lalu lintas macet.
c) Biaya sewa tempat dan pajak tinggi atas lokasi yang ideal.
2) Lokasi di luar pusat kota

Tempatnya secara umum sepi, untuk itu agar tidak sepi dan mudah dilihat orang dipilih tempat yang merupakan pertemuan (perempatan atau pertigaan) antara dua jalan besar. Lokasi di luar pusat kota juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:

a) Akses transportasi mudah.
b) Kekurangan pengunjung, pelayanan cepat dan baik.
c) Dekat dengan area penduduk makin bertambah disekitar wilayah perkotaan.
Kekurangannya:

a) Kemungkinan lalu lintas macet
b) Parkir sulit.

3) Lokasi yang dekat dengan pemukiman
Biasanya tempat usaha berada di pinggir jalan menuju ke suatu area pemukiman besar.
Kelebihannya antara lain :
a) Lokasi bagus
b) Jam buka usaha bisa lama.
c) Tempat parkir bagus.
d) Tidak terlalu ramai.

Kekurangannya:
a) Jasa yang disediakan kurang bervariasi.
b) Harga lebih tinggi di banding di area perkotaan.

4) Lokasi di Pusat pembelanjaan
Adalah sekelompok tempat usaha yang di bangun di suatu lokasi yang dimiliki atau di mana oleh seseorang di gunakan usaha.
Kelebihannya :

a) Penduduk sekitar yang banyak ikut mendukung.
b) Mempunyai daya tarik sebagai tempat belanja keluarga.
Kekurangannya :
a) Kemungkinan dominasi took - took besar yang ada di situ.

2. Pendapatan
a. Pengertian pendapatan
Pendapatan merupakan hasil pencarian (usaha), perolehan. Pendapatan adalah sejumlah produksi dan sejumlah barang atau jasa yang setiap bulannya dihasilkan.
Income atau pendapatan juga berarti uang, barang - barang, materi atau jasa yang diterima atau bertambah besar selama jangka waktu, biasanya sebagai hasil dari pemakaian modal.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah perolehan yang diterima berupa uang karena menjalankan usaha.

b. Faktor - factor yang mempengaruhi pendapatan
Pendapatan yang diterima oleh seseorang ditentukan oleh:
1) Banyaknya faktor produksi yang dimiliki. Semakin banyak factor produksi yang dimiliki semakin besar pula pendapatan yang diterima.

2) Harga barang atau jasa yang dihasilkan. Keseluruhan pendapatan yang diterima pengecer dipengaruhi oleh factor-factor:

1. Lokasi usaha
Banyak konsumen yang menitik beratkan pembelian pada factor tempat yang lebih strategis atau mudah dijangkau.
2. Penggolongan barang dagangan.
Penggolongan barang dagangan menjadi keuntungan lainnya bagi pedagang.

3. Personalia
Pembeli menyatakan bahwa mereka membeli suatu barang karena penjualnya ramah, simpatik, pelayan yang memuaskan dan sebagainya. Lokasi memegang peran paling penting dalam eceran, bahkan dalam satu gedung pun lokasi ini sangat menentukan.
c. Bentuk - bentuk pendapatan
Pendapatan di bagi 3 bentuk :

1) Pendapatan berupa uang
Adalah segala penghasilan yang berupa uang yang biasanya diterima sebagai balas jasa. Sumber - sumber utamanya yaitu gaji, upah serta lain - lain, pendapatan dari usaha sendiri, hasil investasi seperti modal, tanah, jaminan sosial serta keuntungan modal.

2) Pendapatan berupa barang
Adalah segala penghasilan yang akan berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang. Misalnya bagian pembayaran upah dan gaji diberikan dalam bentuk beras, pengobatan dan perumahan.

3) Lain-lain penerimaan uang dan barang
Adalah segala penerimaan yang biasanya menambah perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang.
d. Pendapatan menurut perolehannya
Dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Pendapatan kotor
Adalah pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi pengeluaran - pengeluaran dan biaya - biaya.

2) Pendapatan bersih
Adalah pendapatan yang diperoleh sesudah dikurangi pengeluaran - pengeluaran dan biaya - biaya lain.

F. Kerangka Berpikir
Pemilihan lokasi dalam kegiatan perdagangan merupakan hal yang sangat penting, karena dengan memilih lokasi yang tepat para pedagang akan dapat tetap menjalankan usahanya dan dapat memperoleh pendapatan yang diinginkan.
Untuk dapat memilih lokasi yang tepat, maka perlu diperhatikan faktor - faktor dalam pemilihan lokasi usaha yaitu:
1. Sarana perdagangan.
2. Kemudahan distribusi.
3. Penentuan area atau tempat usaha.
4. Kondisi sosial dan lingkungan daerah sekitar.

Dengan memperhatikan faktor - faktor diatas para pedagang akan memperoleh lokasi jualan yang strategis. Dengan lokasi jualan yang strategis diharapkan para pedagang dapat tetap menjalankan usahanya dan banyak pengunjung yang datang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Jadi lokasi jualan akan berpengaruh pada pendapatan pedagang.

G. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis. Ada pengaruh positif lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Johar Semarang.

H. Metode Penelitian
Metode atau metodologi penelitian adalah merupakan cara atau jalan yang ditempuh mengenai bagaimana suatu penelitian dapat dilaksanakan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan meliputi:

1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ada 3 (tiga) yaitu :

a. Penelitian yang bersifat menjelajah yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu atau mendapatkan ide - ide yang baru mengenai gejala itu, dengan maksud untuk merumuskan masalah lebih terperinci atau mengembangkan hipotesa.

b. Penelitian yang bersifat deskriptif, bertujuan untuk menggambarkan sifat - sifat suatu individu (Pedagang).

c. Penelitian yang bersifat menerangkan, bertujuan menguji hipotesa - hipoitesa tentang adanya variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat menerangkan karena bertujuan menguji hipotesa tentang adanya variabel yang akan diteliti. Variabel tersebut adalah lokasi jualan dengan pendapatan pedagang.

2. Populasi dan sampel
Populasi adalah seluruh elemen yang akan dileliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang lokasi jualannya di halaman pasar johar dan di pinggir jalan sebelah barat dan timur pasar johar sampai dengan lampu merah.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

3. Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam - macam nilai. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (Independent Variable)
Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, Dalam penelitian ini variabel bebas adalah : lokasi jualan (X).

Definisi operasional dari lokasi jualan adalah letak para pedagang berjualan sesuatu di pasar Johar. Sedangkan indikatornya :
1) Sasaran Perdagangan.
2) Kemudahan distribusi.
3) Penentuan suatu area atau tempat usaha.
4) Kondisi sosial dan lingkungan sekitar.

b. Variabel terikat (Dependent Variable)
Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini varibel terikat adalah : Pendapatan (Y).
Sedangkan indikatornya adalah jumlah barang yang terjual dan harga barang yang terjual.

4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Teknik Observasi

Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung ke lokasi obyek penelitian yaitu para pedagang yang berjualan di barat dan timur sampai lampu merah (dan daerah sekitar kampus).

b. Teknik Wawancara (Interview)
Adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pedagang.

c. Teknik Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup.

d. Teknik Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dan penghimpunan jawaban pertanyaan, pencatatan, penelahan terhadap brosur - brosur, buku - buku, arsip - arsip serta berbagai peraturan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

DAFTAR PUSTAKA
Koentjoroningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
T. Hani Handoko. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE.



Share


1 komentar:

endang mengatakan...

skripsi, tugas kampus, artikelnya bagus - bagus men

Posting Komentar